Kamis, 01 Juli 2010

The Behavioral Approach (Pendekatan Perilaku dalam Manajemen)

Pendekatan perilaku merupakan pendekatan yang percaya bahwa jika manajer berfokus pada karyawan bukan pada produksi mekanistik, maka pekerjaan menjadi lebih puas dan dengan demikian, lebih produktif. Mereka mendukung gagasan manajer harus paternalistik dan memelihara dalam rangka membangun kelompok kerja yang produktif dan kuat. Studi ini merupakan sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari berbagai ilmu. Antara lain yaitu ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi, dan psikologi. Gerakan ilmu perilaku menekankan perlunya untuk studi ilmiah dari elemen manusia organisasi.Model ini menekankan perlunya karyawan untuk tumbuh dan berkembang mempertahankan harga diri dan tetap produktif.

Prespektif manajemen perilaku (behavioral management perspective) menekankan pada pentingnya manajemen memerhatikan perilaku dan kebiasaan individu manusia yang terdapat dalam sebuah organisasi dan pentingnya pula manajemen melakukan perubahan perilaku dan kebiasaan manusia yang ada dalam organisasi agar organisasi dapat berjalan dengan baik.
Sehingga perspektif manajemen perilaku banyak dipengaruhi oleh konsep-konsep psikologi yang diaplikasikan dalam sebuah industri.Kontributornya yaitu:

1.    Hugo Munstberg (1863 – 1961)

Hugo Mustberg dikenal sebagai the Father of Industril Psychology atau Bapak dari Ilmu Psikologi Industri karena dia yang termasuk pertama kali memperkenalkan aplikasi dari konsep-konsep psikologi dalam kegiatan industri.

Hugo Munstberg menyatakan bahwa para psikolog bisa memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam sebuah kegiatan bisnis atau industri dalam hal seleksi pekerja dan upaya-upaya yang dapat memotivasi pekerja.Hal ini terkait dengan prediksi akan perilaku pekerjanya nanti.Demikian pula kegiatan untuk memotivasi para pekerja.Kegiatan pemotivasian pekerja sehingga sangatlah diperlukan agar perilaku dan kebiasaan para pekerja yang berbeda-beda dalam pelaksanaanya dapat diperhatikan namun sekaligus diarahkan kepada pencapaian tujuan organisasi. Kegagalan dalam pemberian motivasi pada pekerja akan menyebabkan perbedaan yang ada pada pekerja dari sisi perilaku dan kebiasaan mendorong ke arah kegagalan organisasi dalam mencapai tujuannya daripada semestinya.

2.    Mary Parker Follet

Menurut Mary Parker Follet definisinya mengenai manajemen,seni dalam menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain, menunjukkan bahwa tugas manajemen tidak saja melakukan kegiatan sistematis dalam rangka pencapaian tujuan, tetapi juga merupakan juga seni dalam memahami perilaku orang lain sehingga dapat diarahkan kepada pencapaian tujuan yang sesuai.

Mary Parker Follet juga menganjurkan pentingnya manajemen memahami peran dan fungsi manusia dalam organisasi secara utuh, sehingga Follet juga meyakini perlunya organisasi lebih demokratis dalam memandang pekerja juga para manajernya.

3.    Eltan Mayo (1880-1949)

Lahir 26 Desember 1880 adalah  psikolog/sosiolog dan teori tikus organisasi kelahiran australia. Mayo dikenal karena penelitian-penelitiannya serta perannya dalam Hawtrone Studies.  Ia mengajar di University of Queensland dari 1919-1923, sebelum pindah ke University of Pennsylvania. Ia juga mengajar di Harvard Business School pada tahun 1226-1947 dimana ia menjadi profesor di bidang penelitian industrial.
Eltan Mayo membuat sebuah studi dan peneliatian, antara lain :
studi Howthorne :
  • Teori Perhatian (Attention Theory)
Pekerja akan lebih produktif jika merasa diperhatikan

  • Teori Penerimaan Sosial (Social Acceptance Theory)
Pekerja akan menunjukkan produktifitas berdasarkan faktor penerimaan sosial


The Howthorne Studies

Salah satu kontribusi berharga dalam dunia manajemen adalah apa yang telah dihasilkan oleh studi yang dilakukan di perusahaan Western Electric di Howthorne antara tahun 1927 hingga 1932, atau dikenal sebagai the Howthorne studies atau studi Howthorne.Studi ini terdiri dari 2 eksperimen, Eksperimen yang pertama dilakukan bagi kelompok pekerja yang memperoleh manipulasi atas penerangan di tempat kerjanya.

Sedangkan eksperimen kedua dilakukan bagi kelompok pekerja yang memasang telepon di bank-bank.

Kedua eksperimen ini menyimpulkan bahwa ternyata pemberian insentif dan juga nyala lampu atau penerangan tidak menentukan produktivitas para pekerja, akan tetapi adanya perlakuan yang sama oleh manajer serta “perhatian khusus”  yang akan menentukan produktivitas para pekerja. Dan tentunya tidak berarti bahwa mereka tidak memerlukan upah atau intensif atau juga penerangan secukupnya dalam bekerja, akan tetapi “perhatian dan penerimaan sosial” rupanya lebih menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku mereka dalam bekerja dalam organisasi daripada faktor yang memengaruhi perilaku mereka dalam bekerja dalam organisasi daripada faktor insentif dan faktor individu.

Sedangkan Douglas McGregor memberikan pandangan berdasarkan studi Hawthorne dan Maslow, yaitu teori X dan teori Y tentang sifat manusia di tempat kerja :
Teori X berasumsi bahwa karyawan :

  • Tidak suka bekerja
  • Tidak mempunyai ambisi
  • Tidak bertanggung jawab
  • Enggan untuk berubah
  • Lebih suka dipimpin daripada memimpin
Teori Y berasumsi bahwa karyawan :
  • Suka bekerja
  • Mampu mengendalikan diri
  • Menyukai tanggung jawab
  • Penuh imajinasi dan kreasi
  • Mampu mengarahkan diri sendiri
Manajer yang berasumsi bahwa karyawan bersifat X dapat di prediksikan akan bersikap sangat mengatur dan berorientasi pada pengendalian. Sehingga sikap ini mendorong karyawan bersikap pasif, tergantung dan mempunyai rasa enggan.

Manajer yang berasumsi bahwa karyawan bersifat Y akan bersikap mendorong karyawan untuk berpartisipasi, bertanggung jawab dan merasa bebas dan kreatif dalam melakukan pekerjaan mereka.

Dalam kalangan akademisi umumnya sepakat bahwa Kajian Hawthrone ini memberi dampak dramatis terhadap arah keyakinan manajemen terhadap peran perlikau manusia dalam organisasi. Sehingga Mayo dapat menyimpulkan bahwa:
  • perilaku dan sentimen memiliki kaitan yang sangat erat
  • pengaruh kelompok sangat besar dampaknya pada perilaku individu
  • standar kelompok menentukan hasil kerja masing-masing karyawan
  • uang tidak begitu menjadi faktor penentu output bila dibandingkan dengan standar kelompok, sentimen kelompok, dan rasa aman.
Kesimpulan-kesimpulan itu berakibat pada penekanan baru terhadap faktor perilaku manusia sebagai penentu berfungsi atau tidaknya organisasi, dan pencapaian sasaran organisasi tersebut.

Pendekatan perilaku memiliki 2 prespektif yaitu :

1.    The Human Relations Approach (Pendekatan Hubungan Kemanusiaan)
Pada dasarnya teori pendekatan hubungan kemanusiaan berargumentasi bahwa pada dasarnya manusia selalu melakukan respons terhadap konteks sosial dimana pun dia berada. Sehingga asumsi dasar yang dapat digunakan dalam teori ini adalah bahwa perhatian manajer atau pimpinan terhadap bawahannya akan meningkatkan tingkat penerimaan dan sekaligus tingkat kepuasan dari bawahannya, sehingga tingkat penerimaan dan kepuasan ini akan mendorong tercapainya peningkatan produktivitas.

 Kontributornya :

1.    Abraham Maslow

Menurut Abraham Maslow menyatakan bahwa perilaku manusia dimotivasi oleh keragaman kebutuhan yang dihadapinya. Keragaman kebutuhan ini direpresentasikannya melalui apa yang dinamakan dengan “Hierakhi Kebutuhan” (Hierarkhi of Needs), yang termasuk kebutuhan akan insentif secara keuangan dan juga penerimaan social.

2.    Douglas McGregor

Douglas McGregor memberikan kontribusi berharga mengenai dinamika dalam relasi manusia. Dia memperkenalkan kepada kita bahwa pada dasarnya manusia dapat diklasifikasikan menjadi tipe X dan tipe Y. Mereka yang bertipe X biasanya cenderung bersifat pasif, malas, dan tidak mau bekerja kecuali kalau disuruh, kurang inisiatif, serta kurang menyukai tantangan, disamping itu juga akan berdisiplin jika diawasi saja. Untuk mereka yang dikategorikan tipe X ini, pendekatan manajemen yang harus dilakukan adalah hal yang terkait dengan pengarahan dan pengawasan yang menyeluruh dan terus-menerus.

Adapun klasifikasi yang kedua adalah tipe Y dimana mereka yang bertipe Y memilki karakteristik proaktif, menyukai tantangan dan pekerjaan, memiliki banyak ide dan inisiatif, serta berdisiplin adalah bagian dari tantangan prestasi yang ingin dicapainya. Untuk mereka yang berkategori Y ini, pendekatan manajemen ini dapat lebih kepada pemberian delegasi dan kepercayaan daripada pengawasan terus-menerus dan menyeluruh.

Douglas McGregor memberikan pandangan yang berdasarkan studi Hawthorne dan Maslow, yaitu teori X dan teori Y tentang sifat manusia di tempat kerja :

Teori X berasumsi bahwa karyawan :

  • Tidak mempunyai ambisi
  • Tidak bertanggung jawab
  • Enggan untuk berubah
  • Lebih suka dipimpin daripada memimpin
  • Tidak suka bekerja

Teori Y berasumsi bahwa karyawan :

  • Suka bekerja
  • Mampu mengendalikan diri
  • Menyukai tanggung jawab
  • Penuh imajinasi dan kreasi
  • Mampu mengarahkan diri sendiri

Manajer yang berasumsi bahwa karyawan bersifat X akan bersikap sangat mengatur dan berorientasi pada pengendalian. Sikap ini dapat mendorong karyawan bersikap pasif, tergantung dan mempunyai rasa enggan sehingga manajer yang berasumsi bahwa karyawan bersifat Y akan bersikap mendorong karyawan untuk berpartisipasi, bertanggung jawab dan merasa bebas dan kreatif dalam melakukan pekerjaan mereka.

2.    Behavioral Science Approach (Pendekatan Ilmiah Perilaku)

Dalam perkembangan peran manusia dalam organisasi direpresentasikan dalam teori perilaku organisasi yang mencoba melihat organisasi dari perspektif yang lebih luas, di antaranya dari perspektif psikologi, sosiologi, ekonomi, antropologi, hingga medis. Beberapa topik penting dalam teori ini, di antaranya adalah bahwa kinerja organisasi sangat terkait dengan kepuasan kerja, stres, motivasi, kepemimpinan, dinamika kelompok, budaya kerja, pollitik dalam organisasi, konflik interpersonal, desain organisasi, dan lain sebagainya.
Beberapa bab selanjutnya yang terkait dengan pengorganisasian, kepemimpinan dalam organisasi, sangat dipengaruhi prespektif dari kelompok perilaku organisasi ini.
Aliran Hubungan Modern (Ilmu Pengetahuan)
Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, yang pertama yaitu aliran hubungan manusiawi (perilaku organisasi), dan yang kedua yaitu berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi.
Perilaku Organisasi :
Beberapa pakar pendekatan perilaku organisasi dengan berbagai teori dan opini yang dikemukakanynya  diantaranya ilalah sebagai berikut :
  • Douglas McGregor, terkenal dengan Teori X dan Teori Y
  • Frederick Herzberg, terkenal dengan Teori Motivasi Higenis atau Teori Dua faktor
  • Chris Argiris, mengataka bahwa organisasi sebagai system social atau system antar hubungan budaya.
  • Edgar Schein, dunamika kelompok dalam organisasi
  • Abraham Maslow, mengemukakan tentang hirarki kebutuhan, perilaku manusia,dan dinamika proses
  • Robert Blak dan Jane Mounton, mengemukakan lima gaya kepemimpinan dengan kisi- kisi manajerial (managerial Grid)
  • Rensistlikert, mengemukakan empat system manajemen dari system explotatif otoritatif samapi system partisipatif kelompok.
  • Fred Feidler, menerapkan pendekatan kontingensi pada studi kepemimpinan.

Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :

  1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan,prosedur dan prinsip).
  2. Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif.
  3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan sehingga haruslah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Pembentukan pendekatan motivasional sangatlah diperlukan agar mempunyai daya tarik bagi human yang mempunyai kenginginan untuk melakukan Change dalam hidupnya.Hidup dengan motivasi akan menjadikan sesuatu dalam hidup akan lebih berarti. Pendekatan motivasional akan muncul pada diri seseorang bila ada keinginan keras dalam diri manusia untuk melakukan suatu keberanian suatu prilaku yang memprioritaskan dirinya lebih baik daripada orang lain dengan kiat motivasi tersebut.

Adzan Otomatis Buat Hp anda

Anda menggunakan program pengingat sholat Shollu dan mempunyai HP yang mendukung aplikasi berbasis Java? Ingin program seperti shollu di HP, Windows Mobile, Pocket PC atau Symbian OS? Gunakan Azan Times. Selain gratis, program ini mirip dengan Shollu, terutama fasilitas yang disediakan dan waktunya.

Sebelumnya saya pernah mencoba Azan times ini, tetapi ketika itu kurang tertarik karena hasilnya kurang tepat, serta pengaturannya terbilang yang masih kurang. Tetapi ketika mencoba versi baru ini, Azan Times 2.5, terasa berbeda. Hasilnya hampir sama dengan program Shollu bahkan fasilitasnya mirip dengan program Shollu.


Apa saja fasilitas program Azan Times ini? Berikut selengkapnya :

* Waktu sholat yang mencakup lebih dari 25.000 kota, 252 Negara di dunia
* Otomatis menyuarakan Adzan ketika waktu sholat
* Menampilkan grafik arah kiblat
* Konversi tanggal Hijriyah ke Masehi dan sebaliknya
* Opsi untuk manambah kota/wilayah baru
* Tersedia 3 suara adzan dan suara beep
* Opsi penambahan atau pengurangan menit untuk masing-masing waktu sholat
* Fasilitas me-minimize dan berjalan di background
* Otomatis menjalankan program ketika waktu sholat
* Full help untuk masing-masing fasilitas
* Free support dari website wwww.SearchThruth.com

Dengan fasilitas-fasilitas seperti diatas, maka jadwal waktu sholat bisa disesuaikan dengan waktu setempat. Apalagi sudah ada opsi menit untuk menambah atau mengurangi tiap waktu sholat.

System Requirements:
A Java-enabled phone (seperti : Nokia, Sony Erricson, Motorolla, Samsung, LG, Pocket Pc, Windows Mobile, HTC, Symbian OS da lainnya) yang mendukung:

* MIDP 2.0 or above
* JAR (Java Archive) files of size 700 KB or more.
* 120 KB of FREE RAM
* Screen width of 128 pixels or more.

Ada tiga macam tipe :
1. Azan Times dengan audio AMR (804 KB)
2. Azan Times dengan audio WAV (3,3 MB)
3. Azan Times untuk Blackberry      (772 KB)

Untuk yang berformat WAV biasanya untuk Pocket PC atau HP dengan memori yang cukup, sedangkan pada HP yang mendukung format AMR biasanya menggunakan yang pertama (AMR).

Cara Instalasi
Pada umumnya untuk instalasi tinggal meng-copy file *.jar ke HP dan pilih menu Install. selain itu silahkan merujuk ke buku manual HP yang disertakan.

Download Azan Times

Azan Times saat ini tersedia dalam 3 format, amr, wav dan blackberry. Format amr ditujukan untuk penggunaan HP yang sudah mendukung aplikasi java dan adzan yang disertakan dalam format amr sehingga ukurannya lebih kecil (pastikan HP bisa menjalankan file audio dalam format AMR). Sedangkan Mobile phone yang hanya bisa menjalankan file audio WAV, seperti Pocket PC, Imate, HTC, dan Windows Mobile, bisa memilih format WAV.

download via Computer



download via Hp
http://wap.searchtruth.com
www.searchtruth.mobi